“Malaikat Berwujud Manusia” itu Bernama Rusdi Saleh

No Comments

 

SOLOK, Maestroinfo--Pasca kematian suaminya Firman (46 tahun) karena sebuah peristiwa kebakaran yang terjadi pada 5 Januari sekitar jam 02.30 WIB akibat tabung kompor gas elpiji 3 kg yang meledak dan membakar rumahnya di Jorong Piai Panjang, Nagari Tanjung Bingkung, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Darni Yenti (42 tahun) yang saat itu juga ikut terbakar bersama sang buah hati Shafa Mutiara (9 tahun) merasa hidupnya telah “berakhir”. 

Ia serasa bagai elang berkulik di rimba raya yang tak tahu entah kemana hendak bersarang manakala mengetahui suaminya yang dirawat intensif dan dirujuk ke RS M Djamil Padang, 20 hari kemudian akhirnya meninggal dunia pada 25 Januari sekitar pukul 22.00 WIB, akibat luka bakar yang dideritanya lebih dari 40 persen.

 

Kabar duka itu membuat Darni Yenti merasa bagai tersedu di depan pintu dalam mengais bahagia, apalagi ia saat itu juga menjadi korban dalam peristiwa kebakaran tersebut dan sempat dirawat selama 17 hari bersama anaknya Shafa Mutiara RS M Djamil Padang dan kemudian harus bolak balik selama tiga minggu dari Solok ke Padang untuk perawatan luka bakarnya itu.

Sekujur persendiannnya pun terasa lemah, manakala memikirkan biaya pengobatan yang timbul akibat mereka sekeluarga dirawat di rumah sakit. Apalagi dua orang anaknya yang selamat yaitu Farhan dan Farel masih butuh perhatian darinya.

 

Kendati demikian dia tak hendak berdiam di antara hari-hari yang panjang sambil bersembunyi di ladang kegamangan yang membelenggu. Rangkaian doa-doa pun tak lupa ia panjatkan keharibaan Allah Azza Wajjala.

Doanya pun dijabah Allah Al Muhaimin, angin segar melintas membawa pesan dari “langit” melalui “malaikat berwujud manusia” bernama Rusdi Saleh, yang merupakan Anggota DPRD Kota Solok dari Partai Amanat Nasional.

Kendati Rusdi Saleh adalah warga asli Kota Solok dan merupakan anggota legislatif di kotanya itu, namun pria kelahiran 16 Oktober 1970 ini tak sungkan untuk datang membezuk keluarga korban kebakaran di Jorong Piai Panjang, Nagari Tanjung Bingkung, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok.

Saat datang membezuk itu, Rusdi Saleh tak lupa memberikan semangat pada keluarga korban kebakaran tersebut. "Apapun yang terjadi hari ini, bersabarlah. Hidup ini memang begitu, menguji kesabaran kita sebelum memberi hadiahnya yang cantik. Jadilah lebih kuat dan lebih tabah. Kesedihan anda hanya sementara, tapi kebahagiaan anda harus lebih panjang," kata pria yang konsisten memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak kurang mampu dan sudah banyak merenovasi tempat ibadah umat Islam di kota dan kabupaten Solok, bahkan kota Padang ini.

Darni Yenti didampingi kakak kandungnya Martini (46 tahun) tak pernah tau dengan apa akan membalas kebaikan hati Rusdi Saleh. Sebab ia tak hanya datang membezuk, tapi juga membayar biaya rumah sakit ratusan juta.

Ketika ditanya mengapa ia mau datang membezuk keluarga korban kebakaran itu, Rusdi Saleh hanya tersenyum, sambil berkata ; “Bumi selalu menempatkan dirinya di bawah meskipun terkadang ia lebih baik dari langit” katanya penuh makna.

Kata Rusdi Saleh melanjutkan, hidup dengan keberagam menuntut seseorang harus bisa saling menghargai satu sama lain, meski tidak se-daerah. Berfokuslah melakukan kebaikan yang bisa anda besarkan melalui pengulangan yang teratur. Bila seseorang konsisten melakukan kebaikan itu akan bermanfaat bagi banyak orang, katanya sarat pelajaran berharga. (Febriansyah Fahlevi)