Rusdi Saleh Bangun "Jembatan Hati" Melalui Reses

No Comments


SOLOK, Maestroinfo--Sebagai anggota DPRD Kota Solok, Sumatera Barat (Sumbar) Rusdi Saleh butuh banyak dialog, hati yang rendah dan lapang, pikiran yang tulus menginginkan kemajuan dan kebenaran, serta kesediaan saling menghargai untuk membangun jembatan hati antara dirinya dengan masyarakat.

Untuk itu, tak mengherankan bila memanfaatkan reses masa sidang II tahun 2020 Rusdi Saleh menampung sejumlah keluhan dan aspirasi warga Kelurahan IX Korong di Musholla Raudhatul Islam Parak Indah, Senin 24 Agustus 2020.

Kehadiran Rusdi Saleh bersama pegawai sekretariat DPRD itu disambut antusias oleh ratusan warga IX Korong bersama tokoh masyarakat setempat.

Hari itu banyak keluhan dari masyarakat yang dialamatkan kepada anggota DPRD dari Partai Amanat Nasional ini. Diantara keluhan warga yang mengemuka adalah persoalan sound sistem masjid, renovasi masjid, kamar mandi masjid, dan insentif guru yasin, serta kebutuhan akan lampu jalan.

Gayung pun bersambut, keluhan warga itu direspon Rusdi Saleh. Bahkan ia berjanji akan mengakomodir semua aspirasi warga IX Korong itu dari "koceknya" sendiri.

Namun terkait keluhan lampu jalan, Rusdi Saleh meminta masyarakat agak bersabar. Sebab kata dia menjelaskan, ia akan berupaya mengusulkannya ke Pemerintah Kota Solok melalui pembahasan anggaran APBD Kota Solok. Masyarakat pun dapat menerima jawaban dari Rusdi Saleh tersebut.

 

Ketika wartawan Maestroinfo menanyakan mengapa ia mau merealisasikan beberapa keluhan masyarakat dengan dana pribadinya, Rusdi Saleh hanya tersenyum, sambil berkata ; "Adat hidup di dunia harus saling membantu," katanya.

Rusdi Saleh mengaku ia tulus untuk membantu dan tak muatan apa-apa di balik niatnya itu. "Sedikit saja muncul niat aneh-aneh, maka arogansi dan kesombongan mengambil tempat dalam hati dan pikiran. Jadi, apa yang saya lakukan ini hanyalah persoalan  kesepahaman dan kesamaan persepsi dan hati.

Dalam sisi humanisme ia pun berpendapat satire, “Selama ini manusia terlalu banyak membangun   dinding, dan tak cukup banyak membangun jembatan hati,” katanya penuh makna.

Rusdi Saleh pun menegaskan bahwa resesnya pada hari itu memang untuk menyerap informasi dan aspirasi warga yang diwakilinya, sekaligus untuk membangun jembatan hati. (Febriansyah Fahlevi)

Pondok Terpal M. Joni Akan Berubah Wajah

No Comments

 

SUNGAI GERINGGING, MaestroinfoSaat sebahagian besar seorang kepala keluarga sanggup mempersembahkan hunian yang layak untuk istri dan anak-anaknya, M. Joni (62 tahun) warga Korong Kapalo Padang Kampung Dadok, Nagari Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Geringging, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) justru terperangkap dalam realita memiriskan.

Belasan tahun pria bertubuh kurus ini bersama sang istri Zuhaimi (55 tahun) dan si buah hati, Intan Sarafina, Reza Azizi, Fahri Amir Raziki dan Akhmad Ilham Fauzi tinggal di pondok berdinding dan beratap terpal serta berlantai tanah.

Bahkan, mereka tak punya tempat yang layak untuk merebahkan badan setelah penat bekerja seharian. Keluarga ini hanya punya kasur tipis yang sudah mengelupas pula.

Meski demikian, walau beralas kasur mengelupas di lantai tanah beralas terpal, serta beberapa lapis terpal pengganti atap, keluarga ini masih bisa nyenyak dalam tidurnya dengan penuh rasa syukur. 

Kendati pendakian hidup yang dilalui M. Joni (62 tahun) bersama istri dan anak-anaknya terlalu tinggi, tajam dan berliku, namun mereka tak hendak menadahkan tangan untuk mengharap belas kasihan dari orang lain.

Karena kemiskinan yang "digenggamnya", pria yang tak punya pekerjaan tetap dan sering sakit-sakit itu harus menerima fakta tinggal di pondok berlapiskan terpal dan berlantai tanah. “Ini sudah kehendak Allah,” kata M. Joni dengan nada datar.

Ia mengaku, jangankan membeli triplek untuk mendinding pondoknya, pembeli beras untuk makan untuk keluarga ia harus kerja banting tulang memeras keringat dengan penghasilan yang tak seberapa.  

 

Kabar duka lara pria tua bersama keluarga itu sampai jua ke telinga Kapolres Pariaman AKBP Deni Rendra Laksmana M.Psi beserta Ketua Bayangkhari Cabang Pariaman Ny Ayu Rendra.

Untuk memastikan kabar yang dialami warga Korong Kapalo Padang Kampung Dadok, Nagari Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Geringging, Kabupaten Padang Pariaman yang  sempat viral di media sosial itu, Deni Rendra Laksmana memerintahkan Kanit Laka Ipda Afrizal Sahar untuk mencari kebenaran kabar yang terjadi di daerah yang masuk wilayah hukum Polres Pariaman itu.

Setelah ditelusuri dan diklarifikasi kepada keluarga itu langsung didapat informasi pasti bahwa kondisi rumah  M. Joni memang sangat memperihatinkan dan sangat layak untuk dibantu.

Realita memilukan ini pun segera disampaikan Ipda Afrizal Sahar kepada Kapolres Pariaman Deni Rendra Laksmana. Kapolres Pariaman ini lalu mengajak Ketua Baznas Padang Pariaman Rahmat Tuanku Sulaiman untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam aksi bedah rumah untuk M. Joni dan keluarga.

Sejalan dengan program Padang Pariaman Peduli yang dimiliki Baznas setempat, akhirnya dalam rangka Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-75, Kapolres Pariaman bersama Ketua Baznas Padang Pariaman melakukan pembedahan rumah M. Joni dengan ukuran 4×6 m serta 2 kamar dan MCK.

Kegiatan bedah rumah di Korong Kapalo Padang Kampung Dadok itu dimulai Sabtu 15 Agustus 2020, dengan lama pekerjaan ditargetkan sekitar 15 hari.

Menerima kenyataan ia akan punya rumah yang layak untuk didiami, M. Joni merasa tengah berada dalam mimpi. Bahkan saat peletakan batu pertama rumahnya itu, M. Joni beberapa kali menepuk-nepuk muka dan mengusap-ngusap matanya, karena seakan dia sedang berada di alam mimpi. "Terimakasih pak Polisi, terimakasih pak Ketua Baznas," ucapnya berulang-ulang. (Febriansyah Fahlevi)

KAMPUNG HALAMAN “MEMANGGIL” ELFI UNTUK MENGABDI

No Comments

 

PADANG, Maestroinfo—Kalaulah (Alm) H. Mansyurdin Dt Sinaro masih hidup, tentu ia akan bangga melihat anaknya DR (Cand) Ir. H. Elfi, MM Datuak Tumangguang Sati tumbuh menjadi sosok yang penuh amanah dan dipercaya menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kepulauan Mentawai dari tahun 2014 sampai sekarang.

Datuak Tumangguang Sati masih beruntung, karena ia masih punya Hj Rosmanidar, seorang ibu yang sangat menyanginya dengan berbagai petuah dan ajaran sebagai bekal dalam menempuh hidup yang “garang” dan tak pernah kenal tawar menawar ini.

Bermodal kejujuran dan disiplin diri yang tinggi, ternyata (Alm) H. Mansyurdin Dt Sinaro bersama isteri tercinta Hj Rosmanidar sukses menanamkan pondasi yang kokoh kepada enam orang anak-anaknya.

Berbekal pendidikan agama yang kuat dan tepaan kehidupan surau di Pauh Kamba, kecamatan Nan Sabaris, kabupaten Padang Pariaman, provinsi Sumatra Barat (Sumbar), sang anak Elfi tumbuh menjadi pribadi yang punya prinsip hidup yang kuat dan penuh tanggung jawab. Fakta itu tampak jelas mana kala ia diberi amanah dalam berbagai jabatan setelah lulus dari Fakultas Teknik Sipil Universitas Andalas (Unand) Padang tahun 1992.

Ketika suami dari dr Hj. Aklima MPH bekerja di PT. Perencana Jaya yang ditugaskan menangani proyek International Bank for Reconstruction and Development (IBRD), yaitu sebuah proyek bantuan bank dunia yang berlokasi di Padang Pariaman misalnya, tanggung jawab yang diberikan kepadanya, seperti pembangunan jalan di Simpang Toboh, pengaspalan ruas jalan Toboh – Sintuak Tapakis, pembangunan jembatan di belakang pasar Sicincin dan pembangunan jalan Anduring mampu diembannya dengan baik.

Bahkan, kinerja dan disiplin kerja Elfi membuat beberapa pejabat di Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sumatera Barat menjadi tertarik, ia pun ditawari menjadi tenaga honorer. Sederet pekerjaan yang pernah ia lakukan diantaranya, tahun 1995 sampai tahun 2000 menjadi Asisten Program BPJK Sumatera Barat, Asisten Pengawasan P2JD II. Selanjutnya tahun 2000 sampai 2001 menjadi Kaur Perencanaan Program Dinas PU Kabupaten Kepulauan Mentawai. Tahun 2001 ia dipercaya menjadi Pimpro jalan Siberut – Mailepet.

Kemudian, tahun 2002 dipercaya sebagai pimpro jalan Siobat – Pokai dan Sikabaluan – Pokai. Tahun 2003 menjadi pimpro jalan Sikabaluan – Mabolak. Tahun 2004 Elfi kembali dipercaya sebagai pimpro peningkatan jalan lingkar Sibai Bai dan pada tahun tersebut ia pun menjadi Kasi Peningkatan Kualitas Pemukiman Bidang Tata Ruang dan Pemukiman Dinas Kimpraswil Kabupaten Kepulauan Mentawai.

 

Lalu tahun 2005 ia pindah ke Dinas Prasarana Jalan Provinsi dan ia dipercaya sebagai Pimket Pembangunan Jalan dan Jembatan Wilayah Sijunjung. Tahun 2006 pindah ke Dhamasraya dan dipercaya sebagai Kepala Seksi Jaringan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan Kabupaten Dhamasraya. Pada tahun itu iapun selanjutnya menjadi Kasi Perencanaan Teknis Prasarana Jalan Bidang Bina Marga. Kemudian dilanjutkan menjadi Plt (Pelaksana tugas) Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan Kabupaten Dhamasraya.

Di tahun 2008, setelah plt, Elfi diangkat sebagai Pejabat (Pj) Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan Kabupaten Dhamasraya dan di tahun 2009 ia resmi didefenitifkan sebagai Kepala Bidang Bina Marga. Tahun 2011 ditunjuk sebagai PJOK infrastruktur, Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan Dhamasraya.

Tahun 2012 Elfi kembali ke kampung halaman, dan dipercaya sebagai Sekretaris BPBD Kabupaten Padang Pariaman dan tahun yang sama juga dipercaya sebagai Kepala Bagian Ekonomi Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Padang Pariaman. Tahun 2013, ia kembali ke Dhamasraya dan diangkat sebagai Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan Kabupaten Dhamasraya.

Pada tahun 2014 hingga tahun 2016, Elfi dipercaya sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan Mentawai. Tahun 2017 hingga saat sekarang, ia dipercaya sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Semua tanggung jawab yang diamanhkan itu ternyata mampu dipikulnya dengan baik. Karena baginya ia harus bertanggung jawab untuk menjadi amanah atas amanat yang sudah dipercayakan untuk diselesaikan. Karena itulah ia tak pernah menjadikan setiap tanggung jawab yang diberikan sebagai beban, tetapi adalah sebagai sebuah kesempatan untuk maju.

“Beban hidup yang berat adalah ketika Anda tidak mengambil tanggung jawab. Kita menjadi bijak bukan karena masa lalu, tetapi karena tanggung jawab akan masa depan. Ingat, nilai dari seseorang itu ditentukan dari keberaniannya memikul tanggung jawab. Karena itu, menjaga amanah merupakan sebuah tanggung jawab yang besar dalam hidup kita,” katanya sarat makna.

 

KAMPUNG HALAMAN “MEMANGGILNYA”

Dalam perhelatan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah di Kabupaten Padang Pariaman pada Desember 2020 mendatang, banyak tokoh-tokoh daerah itu, baik di rantau maupun kampung halaman berharap DR (Cand) Ir. H. Elfi, MM Datuak Tumangguang Sati mau ikut ambil bagian sebagai calon Bupati Padang Pariaman, karena masyarakat sudah tau “lakek tangannya” selama mengabdi di Dinas Pekerjaan Umum. Datuak Tumangguang Sati dianggap sosok paling tepat untuk meneruskan program pembukaan infrastruktur di daerah tersebut.

Muslim Syamsudin Waketum NGO DPP Parliament Watch Indonesia mengatakan dukungan terus mengalir kepada Ir H. Elfi baik dari masyarakat, tokoh dan para perantau, mendukung penuh ayah dari dr Muhammad Fikri, Muhammad Fauzan, Sarah Nabila dan Muhammad Firman Hidayat ini untuk maju didalam pemilihan pimpinan baru di Kabupaten Padang Pariaman.

“Selama menjabat sebagai Kadis PUPR Kabupaten Kepulauan Mentawai telah membuktikan kepiawaian memajukan infrastruktur dan diakui sebagai bapak infrastruktur di sana,” jelas Muslim.

Sementara itu DR (Cand) Ir. H. Elfi, MM Datuak Tumangguang Sati mengatakan siap maju jika masyarakat Kabupaten Padang Pariaman menginginkannya.

“Saya akan total di dalam memajukan Padang Padang Pariaman yang lebih baik, saat ini kami telah berkomunikasi dengan tokoh-tokoh dan beberapa partai, kami pun sudah melakukan pendekatan sekarang tinggal menunggu perkembangan selanjutnya,” katanya. (Febriansyah Fahlevi)

Rusdi Saleh Bantu Penyelesaian Lapangan Tembak Indoor Kota Solok

No Comments

 

SOLOK, Maestroinfo--Sabtu 22Agustus 2020 itu Ketua Umum Perbakin Kota Solok AKBP Ferry Suwandi, S.IK bersama Ketua Harian Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Kota Solok Rusdi Saleh menguji kemampuan menembaknya dengan mengambil sikap berdiri sempurna sambil menggenggam senjata dan mengarahkannya ke sasaran plat bidikan berjarak 10 meter dari tempat mereka berdiri.

Kehadiran AKBP Ferry Suwandi yang merupakan Kapolres Solok Kota dan Rusdi Saleh yang juga merupakan anggota DPRD Kota Solok pada hari itu untuk meresmikan lapangan tembak indoor yang berada di Mapolres setempat. Peresmian gedung tembak indoor tersebut ditandai dengan pemotongan pita di pintu masuk gedung tersebut.

Dalam peresmian lapangan tembak yang memiliki jarak tembak 10 meter ini juga tampak hadir Sekretaris Umum KONI Kota Solok Oktavianus, SH, Kasat Reskrim Iptu Defrianto, SH, MH, Kasat Intelkam Iptu Jufrinaldi, SH, Kasubbag Humas Iptu Edi Yuhendra, para pengurus Perbakin Kota Solok, serta para atlet menembak Kota Solok.

Lapangan tembak indoor di Polres Solok Kota yang berada di bagian belakang Mapolres dan di samping Lapangan Tenis itu kata AKBP Ferry Suwandi, sebelumnya berada di bagian belakang ruangan Kapolres, namun saat ini lokasi itu dijadikan sebagai tempat penitipan barang bukti kendaraan hasil curanmor, narkoba dan aksi kriminalitas lainnya.

Sebenarnya kata Ferry, peresmian gedung ini sudah lama digagas, namun akibat adanya pandemi virus corona atau Covid-19, ditambah belum siapnya finishing gedung tersebut,  akibatnya para atlet menembak Kota Solok minim latihan.

Ferry Suwandi pun tak lupa mengucapkan terima kasih pada Rusdi Saleh yang merupakan Ketua Perbakin dan juga anggota DPRD Kota Solok yang telah banyak membantu penyelesaian gedung tembak tersebut.

Sementara itu Rusdi Saleh kepada Maestroinfo mengatakan, ia berharap dengan adanya fasilitas tembak standar ini, para atlet tembak Kota Solok bisa bersemangat latihan. Sehingga, diharapkan prestasi petembak-petembak Kota Solok juga semakin meningkat.

Rusdi Saleh juga menumpangkan harapannya, ke depan di lapangan tembak indoor yang baru diresmikan itu, para atlet tembak Kota Solok bisa mengasah penekanan bidikan pada akurasi dan presisi, dan para atlet bisa menembakkan pistol ke sasaran kertas pada jarak dan batas waktu yang tetap.

"Hal ini sangat penting untuk meningkatkan keterampilan dan teknik atlet menembak Kota Solok. Oleh sebab itu standar operasional prosedur latihan menembak harus betul-betul dilaksanakan. Karena suatu kegiatan latihan tidak hanya dilihat dari hasil kemampuan yang didapat, melainkan faktor-faktor selama latihan," ungkap Ketua Harian Perbakin Kota Solok itu.

Apalagi kata Rusdi Saleh menambahkan, pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke XV yang seyoganya digelar tahun 2020 dan akhirnya diundur menjadi tahun 2022 itu Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) bersama Perbakin Kota Solok menargetkan 35 medali emas atau masuk rangking 10 besar pada Porprov tersebut. (Febriansyah Fahlevi)

RENUNGAN SUCI DI KOTA SOLOK BERTAHAN DI TENGAH GUYURAN HUJAN

No Comments

 

SOLOK, MaestroinfoMalam berbalut kabut, rasa dingin pun terasa menusuk tulang namun Senin dini hari 17 Agustus 2020, sekitar jam 00.00 WIB Walikota Solok Zul Elfian, Wakil Walikota Reinier, Ketua DPRD diwakili Sekretaris Komisi II Rusdi Saleh, segenap anggota DPRD kota Solok, Forkompinda Sekda Kota Solok Syaiful A, serta pasukan TNI, Polri dan Pramuka Kwarcab Solok tampak bertahan dalam dinginnya suasana malam di Taman Makam Pahlawan (TMP) Mutiara Bangsa untuk mengikuti kegiatan renungan suci.

Rusdi Saleh yang jarang disua tampil formil pada malam itu terlihat harus menyesuaikan diri dengan situasi mengenakan jas lengkap berbalut kemeja coklat plus dasi kombinasi abu-abu. Ia mengiringi Walikota Solok Zul Elfian memasuki areal Taman Makam Pahlawan (TMP) Mutiara Bangsa pada malam itu.

Dalam renungan suci yang menjadi salah satu rangkaian peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 ini, bertindak sebagai inspektur upacara Dandim 0309/Solok Letkol Arm Reno Triambodo.

Kendati malam itu hujan pun pun datang “menyapa”, namun fakta itu tak mengurangi kekhidmatan berlangsungnya acara penghormatan kepada arwah pahlawan bangsa yang telah berjasa berjuang untuk memepersembahkan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.

Dari catatan yang ada, para pahlawan yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Mutiara Bangsa Laing itu terdiri dari angkatan bersenjata 117 orang, pejuang rakyat 45 orang, serta pahlawan tidak dikenal 8 orang.

 

Pada malam itu Walikota Solok Zul Elfian mengajak peserta kegiatan renungan suci untuk mengenang jasa para pahlawan dengan mengisi kemerdekaan dengan sungguh-sungguh.

“Lanjutkan semangat perjuangan mereka dengan berbuat yang terbaik untuk diri, keluarga dan kemajuan bangsa dan negara," ujar Zul Elfian mengingatkan.

Ia pun mengatakan dengan peringatan hari kemerdekaan yang sudah 75 tahun direngkuh bangsa dan negara Indonesia, mestinya menjadi media menguatkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan di tengah kehidupan masyarakat. Apalagi di tengah maraknya isu perpecahan yang melanda Indonesia akhir-akhir ini.

Zul Elfian tak lupa mengingatkan agar semangat perjuangan para pahlawan harus dipegang kuat dan diwarisi oleh generasi muda Kota Solok. (Febriansyah Fahlevi)