AROSUKA, Maestroinfo--Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020 mendatang di masing-masing daerah provinsi, kabupaten, dan kota merupakan salah satu peristiwa penting bagi terwujudnya demokrasi di Indonesia.
Namun, dengan adanya pandemi Covid-19, salah seorang pengusaha sukses di Provinsi Riau yang berasal dari Nagari Sirukam, Kecamatan Payung Sekaki, Ir. H. Iskandar Zulkarnain MT, mengimbau orang kampungnya agar jeli dalam memilih sosok kepala daerah yang akan dipilih dalam Pilkada Kabupaten Solok pada bulan Desember mendatang.
Menurut Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Provinsi Riau ini, saat pandemi Covid-19 ini masyarakat harus memilih calon kepala daerah yang memiliki semangat entrepreneurship atau kewirausahaan.
“Kemampuan yang perlu dimiliki seorang calon Bupati Solok mendatang adalah kemampuan entrepreneurship, kemampuan untuk berwirausaha dalam rangka untuk menangkap peluang yang ada di Kabupaten Solok,” kata pimpinan Friendly Sport Golf di Jalan Sudirman Pekanbaru ini.
Dalam pandangan pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB), jurusan Teknik Perminyakan ini, dari beberapa pasangan calon yang ada saat ini, pasangan nomor urut 1, Nofi Candra dan Yulfadri Nurdin yang menuhi syarat itu.
Pria yang merupakan Bendahara Yayasan Ar-Rosna, yayasan pendidikan yang bergerak dalam hal pemberian beasiswa pendidikan khusus untuk anak perempuan muslim ini mengatakan, sebelum terjun ke pamnggung politik Nofi Candra bersama ayahnya terbukti sukses merintis perusahaan di bidang produksi benih unggul jagung hibrida bernama Citra Nusantara Mandiri (CNM), yang saat itu termasuk produsen benih terbesar di Indonesia, karyawannya bahkan mencapai 1.000 orang dan produksi benihnya menghasilkan 4 ribu ton setahun dan pernah menerima penghargaan Kalpataru semasa pemerintahan Soeharto.
Nofi Candra saat akan melaksanakan Shalat Jum'at berjamaah di Masjidil Haram.
Sedangkan, dalam kegiatan organisasi kata Iskandar menambahkan, Nofi Candra yang merupakan lulusan Fakultas Ekonomi, Universitas Borobudur Jakarta itu juga pernah menjadi Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Kerukunan Usahawan Kecil dan Menengah Indonesia (KUKMI), Ketua KNPI Kota Solok dan Ketua Dewan Masjid Indonesia Kota Solok.
“Bahkan tahun 2014-2019 Nofi Candra juga berhasil menjadi anggota DPD-RI dari Provinsi Sumatera Barat,” kata ayah dua orang putra dan putri ini.
Oleh karena itu Iskandar Zulkarnain meyakini, dengan jiwa kewirausahaannya Nofi Candra, kelahiran Solok, 23 November 1973 itu sanggup memanfaatkan peluang-peluang yang ada di daerah bisa dikembangkan, sehingga mampu untuk menjaring pendapatan dengan cara-cara sesuai aturan hukum dan kemudian menggunakannya dengan tepat sasaran, hemat, dan selektif.
“Dengan semangat kewirausahaan yang dimiliki Nofi Candra, maka daerah bisa surplus dalam bidang anggaran, bukan justru defisit karena belanjanya lebih besar. Belanjanya dengan program-program yang tidak bisa dieksekusi sementara pendapatannya lebih kecil, ibarat lebih besar pasak daripada tiang,” katanya.
Untuk itu Iskandar mengimbau masyarakat Kabupaten Solok, supaya daerah itu tidak menjadi daerah yang defisit, tapi harus lebih independen serta kuat secara keuangan dan secara ekonomi, maka harus benar-benar jeli dalam menentukan pilihan pada Pilkada 9 Desember mendatang.
Dalam pandangan Iskandar, Nofi Candra memiliki modal visi jangka panjang untuk menerobos berbagai persoalan pelik dengan kondisi dana yang sangat terbatas.
Nofi Candra bersama Bupati Solok periode 2005 – 2020, H. Gusmal SE, MM Datuak Rajo Lelo.
“Agar dapat menerobos stagnasi, seretnya investasi, dan memotong birokrasi yang kerap berbelit-belit, kepala daerah juga harus bisa bersinergi dengan kalangan usaha dan lembaga riset untuk program open innovation. Dalam hal ini, Bupati Solok ke depan hendaknya piawai mengambil contoh sukses tentang peningkatan kapasitas inovasi yang pernah dilakukan di negara maju. Saya rasa Nofi Candra memiliki semua itu,” kata Iskandar.
Iskandar pun mencontohkan apa yang dialami kota Austin dan Cleveland, Amerika Serikat. Dikatakannya, program open innovation telah membawa kedua kota ini menjadi rumah dari puluhan konsorsium industri semikonduktor. Ini dilakukan dengan cara mengembangkan advanced research park yang menghasilkan berbagai produk unggulan dunia.
“Sewaktu kota Cleveland dilanda persoalan pelik dan stagnasi pembangunan infrastruktur, Walikota George Voinovich melakukan gerakan penyelamatan dengan dukungan dari ratusan inovator dan pengusaha yang berkumpul bersama untuk curah pikir dan merevitalisasi budaya inovatif. Ternyata gerakan yang dilakukan itu membuahkan hasil yang luar biasa,” kata suami dari Ermiwati ini.
Iskandar mengingatkan masyarakat Kabupaten Solok agar semangat otonomi daerah yang sedang berlangsung di negeri ini juga harus diwarnai dengan akulturasi open innovation yang dimotori oleh bupati.
“Dalam hal ini, saya rasa Nofi Candra bersama pasangannya Yulfadri Nurdin yang telah berpengalaman menjadi Wakil Bupati Solok 2016-2020 dan pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Solok serta Anggota DPRD Provinsi Sumbar mampu mengambil contoh sukses tentang peningkatan kapasitas inovasi yang pernah dilakukan di negara maju tersebut. Dan keduanya bisa membuktikan bahwa politik bukan jalur penghidupan, tetapi jalan pengabdian. (Febriansyah Fahlevi)